Wednesday, May 23, 2012

Tahun 70-an: Kemenangan Musik

     Setelah berbulan-bulan 'libur' mengisi blog ini, akhirnya saya punya passion lagi untuk menulis. Tadinya sih mau menulis hal-hal serius, seperti misalnya 'Perbandingan Presiden Indonesia Dari Pak Karno Sampai SBY' tapi kok rasanya malas sekali ya meneruskan, alhasil tulisan saya itu baru sampai Gus Dur, hehe.. Terus saya sepertinya lebih enjoy menulis dalam Bahasa Indonesia saja deh, soalnya kemampuan berbahasa Inggris saya sepertinya sudah jauh berkurang, bukan karena belajar bahasa Jerman terus sih, cuma saya saja kurang practice, hehe..
     Nah, dalam tulisan terbaru ini saya mau mengangkat sedikit tentang zaman favorit saya dalam dunia permusikan; tahun 70-an. Kenapa saya bilang tahun 70-an itu hebat? Karena penyanyi atau band yang muncul di dekade itu biasanya menjadi legend dan lagu-lagunya abadi, contohlah Bee Gees atau Wings di Barat dan Koes Plus, The Mercy's atau God Bless di Indonesia. Mungkin bagi anak muda sekarang, mendengarkan musik lawas seperti 'haram' hukumnya, apalagi kalau sampai ketahuan teman-teman sebaya, bisa dibilang jadul lah, antik lah, padahal belum tentu, hehe..
     Saya akan mengkhususkan tulisan ini untuk band Barat. Masa 70-an ini ditandai dengan bubarnya band legendaris The Beatles yang juga merupakan band favorit saya (mereka malah sudah mencuat di 60-an) dan personelnya bersolo karir, seperti Sir Paul McCartney yang mendirikan Wings (band favorit kedua saya) dan John Lennon dengan Plastic Ono Band-nya. 

The Beatles; abadi, bahkan fans club-nya eksis di Indonesia.

Wings, digawangi Sir Paul McCartney.

Plastic Ono Band, digawangi John Lennon dan Yoko Ono.
 Zaman ini juga jadi awal munculnya grup Queen yang beranggotakan Freddie Mercury (yang terkenal dengan falsetto-nya), Brian May, Roger Taylor dan John Deacon. Grup ini sangat legendaris dan merupakan ikon kebudayaan di Eropa dan Amerika pada saat itu, status legendaris band ini turut disertai hits-hits mereka seperti Bohemian Rhapsody, Don't Stop Me Now, Somebody to Love, Under Pressure, dan masih banyak lagi.

Queen, di tahun 70-an banyak menelurkan hits legendaris.
     Selain itu, masih ada band asal Australia yang diawaki Gibbs bersaudara: Barry, Maurice dan Robin yang wafat Senin lalu. Pembaca mungkin asing dengan nama ini; yap, mereka adalah Bee Gees. Band ini pada awalnya beraliran pop sebelum beralih menjadi disko pada paruh kedua 70-an. Kini dari ketiga personel band ini hanya Barry Gibb seorang yang masih hidup setelah kematian Robin dan juga Maurice yang wafat pada 2003 silam. Lagu-lagu mereka yang masih menjadi kesukaan banyak orang misalnya How Deep Is Your Love (yang kerap dinyanyikan ulang oleh banyak penyanyi zaman sekarang), Massachussets, Staying Alive, First of May, dan masih banyak lagi.

Bee Gees, kini hanya Barry (tengah) yang tersisa.
      Nah, kini tiba saatnya untuk membahas band favorit saya dari tahun 70-an; Wings. Band yang dipimpin oleh Sir Paul McCartney (idola saya) dan istrinya Linda, gitaris Denny Laine, basis Jimmy McCulloch, dan drummer Joe English telah menarik perhatian saya selama bertahun-tahun. Bukan hanya karena genre musik mereka yang pop rock (sebagian besar konser mereka diadakan di stadion), tapi juga karena merupakan pionir dari genre stadium rock, yaitu jenis musik rock yang didesain khusus untuk dimainkan di stadion sehingga gemanya sangat terasa dan menggetarkan hati. Banyak sekali hits band ini yang nempel di hati saya, seperti nomor medley legendaris Venus and Mars/Rock Show, Mull of Kintyre, Goodnight Tonight, sampai lagu favorit saya sepanjang masa Band on the Run. Popularitas mereka begitu menonjol selama tahun 70-an, khususnya setelah tur Wings Over the World yang ambisius itu. Sayangnya band super ini bubar tahun 1981, tapi Sir Paul masih meneruskan menelurkan karya emas hingga sekarang. Hidup Sir Paul!

Wings di puncak kejayaannya, mereka bahkan punya pesawat sendiri!

     Selain band-band legendaris yang disebut diatas, masih ada beberapa band kesukaan saya seperti ABBA, The Doors dan lain-lain. Tetapi di bagian penyanyi solo pun tak kalah hebatnya. Artis solo paling legendaris di tahun 70-an adalah Elvis Presley, the King of Rock n' Roll, yang kematiannya yang mendadak di tahun 1977 menyentak seluruh dunia. Elvis, meskipun sangat ketergantungan pada obat-obatan, masih mengadakan sejumlah konser besar di tahun 70-an termasuk yang paling ikonik Aloha from Hawaii dan Rock Las Vegas.

Elvis dengan kostum khasnya, saat tampil pada konser Aloha from Hawaii.

     Selain itu, masih ada penyanyi solo yang mencuat pada tahun 70-an, seperti Bob Marley (yang dijuluki the King of Reggae), serta raja gitar Eric Patrick Clapton yang dijuluki Slowhand. Pengaruh mereka dalam musik modern masih terasa, bahkan sampai sekarang dijadikan role model oleh penyanyi seperti Shakira, Jason Mraz dan lain-lain.

     Nah, demikian kira-kira yang dapat saya sarikan dari rasa ketertarikan saya pada musik tahun 70-an. Meskipun jadul, namun sejujurnya musik dari zaman inilah yang abadi dan bertahan lama, karena aspek musikalitasnya yang luar biasa dan inovasi-inovasinya dalam bermusik. Saya sangat terbuka dan welcome kepada pembaca yang ingin mengobrol soal band-band ini. Apa band/penyanyi 70-an favorit Anda?